Sabtu, 22 Oktober 2011

Meditasi Islami

Ada kalanya kita harus merenung, meluangkan sedikit waktu kita untuk memikirkan kebesaran Allah, melepaskan segala atribut duniawi hingga timbul semangat baru untuk beribadah kepada Allah Swt. karena kita sadari bahwa iman dalam diri ini pastinya sering naik turun. dalam keterbatasan ini pula, sering kita berdoa agar dapat mengalahkan musuh terbesar dalam diri kita.

Sebentar lagi kita umat muslim akan merayakan hari raya Idul Adha. hari raya yang identik dengan menyembelih hewan kurban. Sebagai umat muslim, kita ketahui bagaimana sejarah awal Idul Adha ini. Lewat Figur Nabi Ibrahim, dan istrinya Siti Hajar, serta anaknya Ismail. Allah Swt. memberikan pembelajaran dan pesan suci untuk umat Islam, bagaimana meraih keislaman yang total. Sikap penyerahan dan kepasrahan diri hanya pada Allah Swt. semata wlo akan dirasa sangat berat dan menyakitkan. tapi di balik itu semua Allah Swt. memberi kita pembelajaran dan ujian, bahwa janganlah kecintaan duniawi (yang disimbolkan pada kecintaan terhadap anak) mengalahkan cinta kita pada-Nya. terlebih jika kita menginginkan surgaNya. 

Nabi Ibrahim dalam mimpinya diperintahkan Allah Swt. untuk menyembelih anak kandungnya sendiri Ismail. Hal ini dulunya adalah sebagai nazar Nabi Ibrahim untuk mendapatkan keturunan, karena Sarah istri pertama beliau juga tak kunjung mengadung. Kemudian Sarah menyarankan agar Nabi Ibrahim menikahi Siti Hajar, seorang budak negro, yang diperoleh dari Mesir.

Kisah Nabi Ibrahim menyembelih anaknya Ismail merupakan drama hidup yang diluar logika manusia. Tapi tidak untuk Nabi Ibrahim, Nabi Ibrahim mampu membunuh rasa egoismenya dari godaan setan terkutuk. Demi menuruti kehendak Allah Swt. Nabi Ibrahim mesti tega dan tegar untuk menyembelih anak kandungnya sendiri. Mina adalah tempat dimana Nabi Ibrahim akan menyembelih anaknya Ismail. ketika sampai di Mina Nabi Ibrahim mengutarakan niatnya kepada Ismail untuk menyembelihnya atas perintah Allah Swt. Ismail pun dengan keikhlasan penuh mengatakan pada ayahnya Ibrahim untuk melakukannya agar ayahnya mendapati Ismail termasuk orang-orang yang sabar, InsyaAllah. Hal ini membuat Nabi Ibrahim lega, tapi biar bagaimanapun rasa tak kuasa untuk menggoreskan pedang ke leher Ismail tetap menyelimuti hati Nabi Ibrahim. Rasa tak kuasanya itu akhir membuat Nabi Ibrahim menghujamkan pedangnya ke batu, batu itu pun terbelah menjadi dua bagian. Sontak Nabi Ibrahim berkata :

Hai pedang! Kau dapat membelah batu, tapi mengapa kau tak mampu menembus daging?”. 

Atas izin Allah Swt, pedang menjawab, 

Hai Ibrahim! Kau menghendaki untuk menyembelih, sedangkan Allah penguasa semesta alam berfirman, ‘jangan disembelih’. Jika begitu, kenapa aku harus menentang perintah Allah?”. 

Maka Allah pun mengganti obyek yang disembelih bukannya Ismail, melainkan diganti dengan domba. Seekor domba itu adalah domba kibas yang hidup disurga dan yang dulu juga pernah dikurbankan oleh Habil. Domba kibas itu dibawa oleh Malaikat Jibril. Pada saat itu juga semesta alam beserta seluruh isinya bertakbir mengagungkan kebesaran Allah Swt. atas kesabaran kedua umat-Nya itu dalam menjalankan perintahnya. 

Peristiwa penyembelihan inilah yang diabadikan dengan nama Idul Adha, hari raya menyembelih hewan kurban. Secara harfiah arti hari raya Idul Adha ialah hari untuk mendekatkan diri pada Allah Swt. 

NB : baca QS As-Saffat ayat 99-111

2 komentar:

tulisannya Oke, tapi gak nyambung ama judulnya. Mana bahsan meditasinya? :))

meditasi bertujuan untul laa syarikallah. tak terikat apapun, karir, uang, kekuasaan maupun cinta keluarga. Kita boleh memiliki tapi Kita boleh terikat. Shalat adalah salah satu bentuk meditasi. Tentunya shalat yg khusyuk. Tapi meditasi yg benar adalah duduk dan berserah diri, bukan meminta. salam,

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Blogger Template by Blogcrowds