Jumat, 19 Agustus 2011

Ku Gadaikan Diriku Untuk-Mu

Hari Kesembilan Belas
Takkan kokoh sebatang pokok jika tak ada yang menantangnya menjadi anggun... takkan menyerabut sehelai akar jika tanah tak membelainya teramat lembut... dan jika shaummu adalah kekasih abadi bawalah ia ke tengah hujan agar kau basah bersamanya... maka matahari menjadi iri karena kau menjelma menjadi pelangi... dan setiap mata melihatmu berpendar dalam bayang siang... mereka akan menyimpannya di ingatan tak padam dengan hati benderang... tegar menantang lapar!
Ian Sancin 

Terinspirasi dari notenya bang Ian di facebook tentang malam kesembilan belas yang menurut saya amazing banget, yang cuma bisa geleng-geleng kepala, terperangah dengan rangkaian bahasa yang sederhana tapi puitis. Ntah apa makna dibalik sepenggalnya syair nan elok itu. Berulang kali saya baca, tetap saya ora mudeng. *goblok. ohohohoho

Mengingat hari ini adalah hari kesembilan belas kita beribadah saum dan sebentar lagi sudah memasuki sepuluh hari terakhir hingga nanti sampailah kita pada puncak kemenangan yang hakiki. Menang dalam pengendalian hawa nafsu dll, karena bulan ramadhan ini adalah ajang kita untuk membenah diri menjadi pribadi yang bernilai. *Buktikan !!!

menyuarakan soal malam sepuluh terakhir ramadhan ini, bagi saya memang berat terasa untuk dijalanin, tali godaan makin erat mengikat kita. Tapi yakinlah kawand, Allah menjanjikan perubahan yang baik bagi takdir kita apabila kita mau berusaha melepas diri dari godaan itu dan menggadaikan diri kita untukNya dalam ibadah  balutan iman. 

dan jika shaummu adalah kekasih abadi bawalah ia ke tengah hujan agar kau basah bersamanya... maka matahari menjadi iri karena kau menjelma menjadi pelangi..

ramadhan akan segera berakhir.. dan yakinlah kita akan merindukanya..

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Blogger Template by Blogcrowds